Love without Title I: The Day We Meet

Repost From: https://binanuris.blogspot.com/

Hari itu, hari yang sangat mengharukan bagiku. hari yang telah lama ku lalui, namun tak pernah bisa hilang, bersemayam dalam pikiranku.

tak terhapus, tak terlupakan. semakin kuat semangat melupakan, semakin dalam mengendap dan inti nukleus setiap saraf dalam otak.

Hari itu sama dengan hari-hari biasa, bukan hari istimewa. berkesan bukan karena harinya, tapi menjadi terkenang karena kejadian istimewa.

Ya, hari itu adalah hari ketika aku melihatmu, hari ketika aku mulai mengenalmu, sedikit. tak terlalu banyak. Hari itu adalah hari yang merupakan awal dari kejadian-kajadian istimewa penuh dan hikmah dan kebijaksanaan. hikmah mengenalmu, bijaksana belajar dari kisahmu, kisah orang-orang yang kau ceritakan padaku.

Aku ingin menyapamu, pada waktu itu. Tapi tak kulakukan, pada waktu itu aku menyesal. tidak hari ini. karena kini aku berterima kasih, karena waktu itu, hanya lampu merah yang ku lihat diwajahmu, pertanda kau tak mau didekati, tak mau disapa apalagi dikenal lebih jauh.

Sebenarnya aku ingin mengajakmu berkenalan, walau sebenarnya namamu sudah ku tau. tapi itu tak cukup. tapi, saat timbul keinginan itu, lampu merah semakin jelas diwajahmu, juga dihatiku

Bersambung --> 
Love without Title II: Run Away

"Hamid..."
"Hamid ya?"
"Ya" jawabku, aku menoleh.
"Diah" sambil membuka tangan, tanda mendahuliku untuk bersalaman.
"Oh..., Diah.." niatnya untuk bersalaman tak kusambut, karena itu tidak baik, haram.
"Kamu yang jadi peserta mos terbaik itu ya?"
"Right! salam kenal ya...", senyumnya mengembang, seakan tak apa telah ku acuhkan niatnya untuk bersalaman
"Ya, terima kasih mau kenalan denganku, jarang-jarang ada yang kenalan dengan hamid ini"
"yah... itung-itung nambah teman"

Related Posts:

0 Response to "Love without Title I: The Day We Meet "

Posting Komentar